Bohal Lumbantobing

Salam sejahtera untuk kita semua.

Saya adalah anak yang dilahirkan dari seorang bapak yang berdarah Batak yaitu IQNATIUS LUMBAN TOBING Bersama ibu TIURAN boru Hutauruk di suatu daerah terpencil di kota Sabang Pulau WEH Aceh pada tahun 1959, dan dibesarkan di kota Metropolitan Jakarta tidak kurang dari 55 tahun. Walaupun dikeseharian saya menggunakan Bahasa batak yang sepenggal-sepenggal, tetapi di dalam darah saya yang mengalir rasa kebatakan yang sangat kental, hal ini dapat dibuktikan dengan saya membangun nama perusahaan TOBANA yang berarti “Tobing dan Anak”.

Dalam kehidupan sehari-hari saya, selalu membangun pertemanan dengan sesama orang Batak terlebih lagi sesama marga Tobing, sehingga pada tahun 1978 saya mendirikan suatu perkumpulan pemuda-pemudi Lumban Tobing se-JABODETABEK dan tidak lupa juga dengan kegiatan agama saya juga terpilih sebagai Ketua Pemuda-Pemudi HKBP Kebayoran Baru Jakarta. Seiring berjalannya waktu, dan setelah saya menyelesaikan kuliah saya di Universitas Trisakti, saya bersama teman-teman membentuk suatu Yayasan yang bernama “Yayasan Harapan Masa Depan” yang diketuai oleh Anton Sihotang dan “Yayasan Sopo Surung” yang diketuai Oleh Jendral T.B. Silalahi.

Setelah saya menikah dengan KARDINA boru Simatupang, saya Bersama ayah saya membentuk satu perkumpulan keluarga yang bernama “PUNGUAN SI-RAJA LUMBAN TOBING POMPARAN TUAN NAHODA se-JABODETABEK” dimana saya sebagai sekretaris dan kemudian sebagai ketua. Setelah ayah saya meninggal dunia tahun 1999, saya menjabat sebagai Sekretaris Umum PUNGUAN SI-RAJA LUMBAN TOBING SE-JABODETABEK, dan terakhir saya menjabat sebagai Dewan Penasehat. Karena kecintaan saya terhadap keluarga besar Si-Raja Lumban Tobing dan sudah mengabdi selama 15 tahun, maka saya ditugaskan oleh punguan SIRAJA LUMBAN TOBING POMPARAN OMPU SOMUNTUL SE-JABODETABEK untuk duduk sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPRLB SEDUNIA, dan menerima Mandat untuk melaksanakan MUSYAWARAH III, serta melaksanakan pembangunan “TUGU SI-RAJA LUMBAN TOBING” di Tarutung “MARSADA MASITOGU-TOGUAN”.